untaian kata kepada dunia

Thursday, September 4, 2014

Menjawab Tantangan: Kapan Nikah?

Post kali ini dipersembahkan untuk bro Ira.
Di suatu siang yang penuh dengan kerjaan dan otak saya gak mampu ketchap tetiba datang gtalk "tantangin aku nulis dong bro" yodah tulis "kenapa menikah?" (udah dikerjain sama doski ni di sini) dan sebagai balasannya disuruhlah akik bikin ini post.
Challenge accepted  ya bro :)))

Kapan nikah?
Ya nunggu yang mau sama akik bro
Ya nunggu dilamar :)))
Ya nunggu yang bisa bikin aku ngerasa..oh it's finally safe to stay.
Udah gitu aja sik..hihihi

Tapi ya gak brosist?
Marriage is a scary thing. You have to spend the rest of your life with the same person every single day. Kalo bosen gimana? Trus ruang gerak kita jadi terbatas gitu kan. Apa-apa kudu minta ijin..kalo gak dikasih ijin, ikhlas gak?

Beberapa waktu lalu ketemu sama temen yang doyan filosofi ngobrol soal pernikahan menurut plato dan aristoteles..naah menurut simbah-simbah cinta dan pernikahan itu kayak gini:

One day, Plato asked his teacher, “What is love? How can I find it?”

The teacher answered, “There’s a large wheat field in front. Walk there without turning back, and take just one leaf. If you can find one leaf that you think is extraordinary, it means you have found love.”

So Plato walked…and not long after that, he came back empty-handed.

The teacher asked him, “Why, you don’t bring any leaf?”

Plato said, “I can only bring just one leaf and when I walked through the wheat field I can’t turn my back. Actually I have found one extraordinary leaf, but I don’t know whether there’s any other leaf more extraordinary, so I didn’t take that leaf. When I walked further, I realized that the leaves I found are not as extraordinary compared to the leaf I’ve found earlier in my walk. In the end, I didn’t take any single leaf.”

Then the teacher told him, “So…that is love.”

Another day, Plato asked his teacher again, “What is marriage? How can I find it?”
The teacher answered, “There is a forest in front. Please walk there and don’t look back. You can only cut one tree, and cut the one that you think is the highest. That is when you find marriage.”

Plato walks there, and he came back not long after bringing one tree. The tree, however, is not a very good tree and not a very tall one, either. It’s just an ordinary tree.
The teacher asked him, “Why did you cut that kind of tree?”

Plato answered, “Because from my previous experience, after walking through the wheat field, I came back with nothing. So this time, when I saw this tree which I think is not so bad, I decided to cut it and bring it here. I don’t want to lose another chance to get it.”


And the teacher said, “Well …that is marriage.”

Nah I will get married with someone who makes me think it's finally safe to stay and I dont want to lose another chance to get him.


gitu ya bro
challenge completed
peace out and hombre

Read More

Wednesday, September 3, 2014

Indonesia Bangga Punya Kamu

All forms of life that are capable are endowed with a soul, which impels them to seek what is good for their existence ~ Robin Kickpatrick

Haaeeee gaeees. Lama banget yha gak update blog :))
Mau cerita lagi yhaa gaeees...

Tahun ini Rumah Bimbel Senen (RBS) turut berpartisipasi di Jambore Sahabat Anak (JSA) XVIII di bumi perkemahan Ragunan. Dan alhamdulillah dapet kesempatan lagi jadi kakak pendamping adik-adik RBS.
Daaaan kabar gembira untuk kita semua. RBS dapet tenda terdisiplin, tenda terbaik, juara 1 karya anak indonesia sekaligus juara favoritnya :).


juara 1 dan juara favorit Karya Anak Indonesia
Jambore Sahabat Anak XVIII

Seneng? Pastinya.
Capek? Gak usah ditanya.

2 hari kemarin bener-bener momen yang W.O.W banget buat saya. Kenapa? karena walaupun tahun kemarin ikut jadi kakak pendamping tapi keterlibatan dalam mempersiapkan JSA gak terlalu dalam. Nah tahun ini sedikit lebih dalam.

Dari bikin hiasan buat tenda. Liat adik-adik latihan untuk tampil isi acara JSA. Ikut turun ke jalan "Like on The Road" sampe jam 3 pagi.

 Selfie duyu sama Rael "Si Ratu Selfie" bareng kak Pritha dan kak Dindha (cowok) :)))



Like On The Road tetep eksis ya brooo
ki-ka: dindha, uci, verdy, ai, uta

Semoga aja dari kemenangan ini adik-adik RBS jadi tau maknanya kerja keras. Bahwa gak ada namanya keberhasilan yang tiba-tiba. Bahwa kita tidak
 bisa berhasil sendirian. Semua keberhasilan pasti ada andil orang lain. Bahwa keberhasilan akan lebih indah jika kita meraihnya bersama-sama. Kalau bisa berhasil bareng kalian, kenapa aku harus berhasil sendirian? Semua ini berkat kerja keras penuh semangat adik-adik dan kakak-kakak RBS. So proud of you all, guys :")

Dari pengalaman 2 tahun jadi kakak pendamping adik-adik kesan yang didapat adalah betapa berharganya sebuah kesempatan. Mereka anak-anak jalanan, anak-anak marjinal yang serba kekurangan juga butuh wadah untuk mengaktualisasikan diri sebagai bukti mereka punya potensi.

Mereka juga bukti nyata bahwa pendidikan tidak hanya di sekolah formal. Pendidikan ada dimana-mana asalkan ada kemauan. Mereka punya pilihan untuk tetap di jalanan dan tidak ikut bimbingan, tapi mereka memilih setiap sabtu siang sampai sore untuk berada di RBS bersama relawan pengajar. Bangga dan salut kepada mereka.


 tenda tjut meutia





Semoga kalian tumbuh menjadi anak-anak yang cerdas dan berkarakter dan bisa membawa kehidupan kalian dan keluarga ke tingkat yang lebih baik. Yakin. Insya Allah. Kalian pasti bisa :")

Indonesia Bangga Punya Kamu :")


Read More

Sunday, June 29, 2014

The Port Lady and The Quirky Sailor Man

Once upon a time there was a lady who had port. She was well known as the Port Lady. For years there were sailor men who anchored their ships at her port.

She met one sailor man who had anchored his ship there for many years.  A sailor man whose ship she thought would be the last one anchored at her port. But she was wrong. As the time flew, somehow they thought of another port which was better and fitter for that sailor's ship and that her port might be a better fit for another one.

Though  she knew it, she couldn't help for being sad,  parting with the one she knew for long. Should she have to change her port so it could fit that sailor's ship? At the same time she was anxious too, what if there would be no ships coming to her port anymore? For the world already knew that her port had already reserved for that sailor's ship.

But once again.
She was wrong.
 

One day there was a quirky sailor man sailed around her port. He didn't intend to anchor his ship at her port and she didn't expect anyone to sail their ship near  it. But when the quirky sailor man entered and anchored his ship at her port, it fitted well. The Port Lady then realized she didn't have to have any worry about her port being empty anymore. And the quirky sailor thought he didn't need to bother looking for another port because this one was a perfect fit.

But life had another plan. Suddenly hurricane came with anger. The quirky sailor said nothing to the Port Lady but "So this is good bye then"  and he sailed away, leaving the lady and her empty port. She did nothing but cried for the goodbye word was thing she hated the most. She thought the sailor wouldn't come back. But to her surprise, view months later, came a letter from him to say apology.

She was happy yet confused. She couldn't go sailing, looking for him. She couldn't go roaming and leave her port. She needed to stay so she could keep it for the quirky sailor's ship. But how long would she have to wait? What if he couldn't make it his way back to her port?  In the end, the Port Lady decided that it would be better to wait.
She could only pray for his safety from every hurricane he faced before eventually he could come back and anchor his ship, safely, at her port, forever.
Read More

Tuesday, March 25, 2014

Jump For Joy

...because when you care, you share ~ anonymous


Entah kapan dan dimana baca kalimat itu, atau juga omongan seseorang..lupak. Tapi sampe sekarang semacam jadi pegangan hidup buat saya.

Naah beberapa minggu lalu di grup WA kos si bebeb aku share picture ini


Pas liat tag line nya langsung dong tanpa pikir panjang pokoknya mau ikuuuuut
Padahal ya ini acaranya bebeb sama temen-temen kampus nya. Gak tau malu aja gitu pingin ikut.. beeeb aku ikut ya beeeb. Gak mau cuma nyumbang doang tapi pingin ikut dateng juga. Alhamdulillaah dapet temen baru baek hati cantek dan ganteng pulak #lovestruck. 

Nah pas hari H di panti asuhannya agak kaget juga soalnya masih pada kecil banget, batita sampe balita gitu lah. Kebayangnya kan kayak RBS gitu. Selama kurang lebih 2 jam di sana seneng banget lah bisa bantuin ngasuh ngajakin main adik-adik nya. Terlebih anak-anak yang di panti atau jalanan itu emang butuh perhatian lebih dan mereka tau orang-orang mau kasih ke mereka jadi cenderung kolokan. But that's fine! I'm happy :)

Mungkin ketika temen-temen lain dapet kesempatan main dan ngasuh adik-adik jadi kepikiran pingin punya anak sendiri ya, kalo aku sebaliknya. Maksudnya bukannya gak mau punya anak, mau banget malah. Tapi sih jadi mikir lagi beneran mau punya anak sendiri, hamil, melahirkan, gitu. Kenapa gak adopsi aja ya. Sempet kepikiran gitu sih. Karena ironis gitu, kebanyakan dari mereka dibuang sama orang tuanya dari bayi. Kok tega gitu ya. Aku yang bukan siapa-siapa mereka aja meleleh pas natap mata mereka. Kids are indeed pure souls.



Yeaaaah what a great weekend. 

Thanks ya bebeb Tia, Yoga, Wily, Laura, Santi, Sinta, Niar, Benino, Dody, Kunthi for allowing me join this event :))

http://wearejumpforjoy.wordpress.com/2014/03/25/semangat-berbagi-semangat-peduli-di-panti-sosial-asuhan-anak-balita-tunas-bangsa-cipayung/#respond

Read More

Thursday, March 6, 2014

topeng

Pernahkah kau merasa?
Ketika berada di tempat berbeda, dirimu menjadi orang yang berbeda pula?

dahulu pernah berpikiran bagaimana bisa bertopeng berbeda pada kesempatan berbeda pula
Sama saja itu namanya bermuka dua

tapi ternyata seiring bertambahnya usia
tersadar akhirnya
itu semua bukan tanda muka dua

bukan tanda kita tak punya jati diri
tapi menghargai siapa dan apa yang kita hadapi
atau... malah... bisa jadi tanda kematangan diri

jangan kira selama hidup kita hanya punya satu muka
kita tak ubahnya seekor bunglon yang berubah kulit menyesuaikan di mana dia berada
kita tak ubahnya pemeran sandiwara yang selalu berganti peran di panggung berbeda

jangan terusik dulu
mengira itu menjadikan aku tak punya jati diri tak tahu malu
lalu linglung siapa sebenarnya aku

karena begitulah adanya
pada akhirnya kita memungut topeng-topeng yang berserakan
menyatukannya...mendefinisikannya sebagai kita

Read More

Wednesday, January 29, 2014

The Calling

Labbaikallahuma Labbaik, Labbaika La Sharika Laka Labbaik, In-nal-hamda, Wan-ni'mata, Laka Wal-mulk, La Sharika Lak.




Pertengah 2012 kemarin sempet pingiiin banget bisa bertandang ke baitullah. Umroh aja deh dulu ya Allooh 2013 atau 2014 deh ya Allaah. Cuma kan melihat kondisi keuangan waktu itu kayaknya gak memungkinkan akhirnya mung mbatin tok. Naah tengah 2013 diajakin umroh sama orang tua dan berangkat awal 2014. Alhamdulillaah.

Suka terkagum-kagum sendiri sama hidup ini. Pas kita mikir kita gak bisa, aah kita punya apa sih..it's out of our league. Ternyata entah datang dari mana kemudahan datang gitu aja. Emang bener rejekinya Allah itu datang darimana aja gak kita sangka dan gak bisa kita itung. Alhamdulillaah.

Mau cerita dikit yaa sampe akhirnya berhasil memenuhi panggilanNya.
Setelah dikabarin kalo orang serumah mau umroh aku semangat dong..aku juga daftarin dooong. Ntar kamu gak dapet ijin...aaah dapet dapet udah dapet cuti kok kan udah setahun. Pokoknya ngebet banget pingin umroh. Apa pasal? Karena berasanya level iman lagi low banget. Butuh suntikan rohani bangets. Dari kerjaan sampe percintaan. Butuh keluar dari rutinitas. Segera.

Tapi gak ada impian yang tercapai tanpa ada halangan kan ya. Naaah ini dia..
Halangan #1
Pas ditanya paspor ternyata paspor ku gak ada. Belum pernah dipake. Padahal yakin nyimpen di kamar di jogja di rak barang-barang penting dan gak ada dong. Yasudin langsung bikin paspor baru minta diurusin temennya temen yang kerja di imigrasi Jak Pus. Dan ngurusnya lamaaaaa banget. Sabar sesabarnya deh gue. Gak taunya paspor lama ketemu, pas nanya ke temen paspor baru gak usah diproses katanya jangan..ntar kamu malah gak bisa going abroad lagi ci seumur idup..yudah tetep proses paspor baru..lamaa bangeeettts..sampe detik terakhir satu minggu sebelum berangkat baru jadi..belum lagi ngurus visa..dan ternyata sama bapak proses daftar umrohnya pake paspor lama udah dapet visa pulak...mak jegeeer..pening awak.

pas hari H bapak nyamperin ngasih paspor baru. Nih dipegang dulu kamu tetep pake paspor lama udah ada visanya..kalo ditanya baru keluarin paspor baru kalo gak ditanya ya udah gak usah dikasih paspor barunya. Mencelos gueeeh. Kalo gak bisa berangkat gimanaaaa...akhirnya pas lewat imigrasi lolos dong..alhamdulillaaaaah.

Berasanya kok kayaknya susah banget ya mau bertamu ke rumah Allaah. Tapi ya dites kali ya sepingin apa aku pergi ke sana..dibikin susah masih mau gak pergi. Alhamdulillaah masih.

Kan katanya hanya orang-orang yang berakal yang mampu memetik pelajaran. Nah pingin dong termasuk ke dalam orang-orang beruntung yang berakal.

Pas tawaf, sempet kepikiran kenapa sih kita kudu tawaf ngiterin ka'bah..menyerukan namaNya. Pas tawaf ke sekian baru ngeh kalo ketika kita tawaf ya itu lah kehidupan kita. Semacam refleksi kehidupan dalam skala kecil tapi maknanya sama. Bahwa hidup kita itu berputar. Bahwa dalam hidup harus terus maju. Bahwa rintangan dijegal orang disikut orang itu biasa tapi kita kudu tetep maju. Bahwa kita gak bisa berdiam saja yang ada malah digencet orang dan digerus waktu. Kita bisa berdiam tapi dunia dan isinya tetap bergerak berputar. Bahwa kalau kita melawan apa yang sudah digariskan bukan hal yang bijak, karena bisa jadi semua sia-sia dan meninggalkan luka. Sesuatu yang sudah fitrahnya pasti akan kembali ke fitrahnya. Bahwa hidup itu ada saatnya selo ada saatnya kerja keras, ada orang yang memutuskan untuk menikmati keseloannya ada juga yang memanfaatkan untuk mempercepat langkahnya untuk  mencapai mimpinya. Dan pikir ku gak ada yang salah dengan itu semua. Bahwa ada yang menjegal menyikut orang lain dalam perjalanannya mencapai tujuannya, ada juga yang sampai ke tujuannya tanpa menjegal dan menyikut siapa-siapa. Kalau kita melapangkan jalan orang lain, jalan kita akan semakin lapang kok. Itu fitrah. Bahwa sejauh apa pun kita mengembara akhirnya kita akan "pulang" kepadaNya.

Dan udah umum banget kan ya kalo pas di tanah suci kudu jaga omongan pikiran dan hati. Dan bener banget karena omongan suka seenaknya mikir juga seenaknya akhirnya kena batunya.

Kayak waktu di masjid nabawi, ada tempat yang namanya rawdah. Suatu tempat antara mimbar rasulullah SAW dengan rumahnya, dan menurut riwayat "bahwa antara mimbar ku dan rumah ku adalah taman surga" dan katanya itu salah satu tempat mustajab untuk berdoa. Dan untuk cewek ada jam khusus kalau mau berkunjung ke sana, aku ke sana 2 kali, 1 kali gagal, 1 kali berhasil, waktu berhasil itu sempet males-malesan karena sungguh berdesak-desakan melebihi antrian BLT. Disikut sana-sini, sampe mbatin dih gini amat sih mau sholat di sini mau berdoa, malesin banget dah, eeeh gak tau nya tiba-tiba mundur aja gitu dong..dipotong orang padahal udah setengah jalan..berasanya kayak dibilangin sama rasulullah SAW "heeeh lo kalo gak mau ribet gak usah ke sini, lo gak liat orang dari seluruh dunia berbondong-bondong ke sini mau berdoa di sini rela desek-desekan, kalo lo gak mau ya udah pergi sono, masih banyak yang mau kalee" berasanya kayak diomongin gituuu. Langsung makjedeg dongs...langsung istighfar deh..alhamdulillaah bisa sholat dan berdoa di sana. Maap ya Allah SWT.

Trus pas di masjidil haram kan juga banyak orang tu..naah yang pada pake ihram kan gak pake wangi-wangian kan ya..dan aromanya itu yaaa...ya Allah..dan sampe keucap sama aku..semacam bau prengus kalo orang jawa bilang. Aku makan berasa prengus, papasan sama orang berasa prengus..eeh sampe hotel berasa prengus juga..kenapa sih prengus melulu..trus bapake bilang...kamu sih prengas prengus melulu, minta ampun sanah. Makjedeg lagi dong. Semenjak itu udah gak berasa prengus kemana-mana kalo pas papasan aja. Fiuh...

Nah pesan moralnya adalah ya harusnya hidup itu gitu, yang diomongin kudu positif yang dipikirin kudu positif. Bisa jadi ni ya bisa jadi apa-apa aja yang terjadi dalam hidup kita yang kita anggap sebagai kemalangan kesialan ya sebenernya itu buah dari pikiran negatif kita dalam memandang hidup. Ya jadi kalo pingin hal-hal positif dan kebaikan mendatangi kita ya berkata-kata positif lah ya berpikir positif lah.


Yaa begitu lah sedikit pelajaran yang berhasil dipetik dari perjalanan kemarin, semoga bermanfaat buat kita semua..aamiiin.


It's very nice to go travelling but it's much nicer to come home ~

Read More

My Blog List

Powered by Blogger.

© 2011 L'histoire de Ma Vie, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena