untaian kata kepada dunia

Thursday, October 24, 2013

Pra Jabatan Golongan 3 Kemenkeu 2013: 24 Hari untuk Selamanya Chapter 2

Holah pemirsah, jumpa lagi dengan saya di blog kita tercinta *cup cup muhmuah*
Mari kita melanjutkan cerita cita dan cinta kita di diklat pra jabatan kementerian keuangan golongan 3 2013.
Jadi yaaa kita prajab itu kan 3 minggu. Jadwalnya padetnya ampun deh amit-amit naujubilah.

asrama tercinta

Jam 5 pagi udah olahraga. Jangan bayangin olahraga unyu gitu. Lari muter lapangan. Jalan JONGKOK *malesin sumpah* push up, sit up, ditambah ada baris berbaris. Sungguh aku tak habis pikir kenapa dulu bisa begitu bergairah sama baris-berbaris -_-".




Kelar olga langsung ke asrama mandi bebek. Sungguh pemirsah tidur dan mandi dengan leluasa tak dibatasi waktu itu suatu kenikmatan tiada tara. Udah gitu baris depan asrama buat siap-siap makan. Nyampe depan ruang makan baris pula buat masuk ruang makan. Kami kan ber129 orang dibagi 5 kelas A-E. Dan masing-masing kelas punya meja makan sendiri-sendiri, kayak hogwards gitu. Bedanya kalo mau makan kita antri lagi bukannya langsung *criiiing* udah tersedia semua makanan di atas meja. Sebelum makan ada satu orang yang mimpin berdiri di tengah-tengah yang kita sebut piket siswa.


antri makan tetep poto duyu yuuu




piket: duduk siap, grakkk!!!
siswa: bruk *menghentakan kaki ke bumi*
piket: sebelum kita makan marilah berdoa menurut keyakinan masing-masing. berdoa mulai
siswa: *nunduk*
piket: berdoa selesai. istirahat di tempat grak!!!
siswa: *bruk* selamat makaaaan


kelarnya juga gitu
piket: duduk siap, grakkk!!!
siswa: bruk *menghentakan kaki ke bumi*
piket: selesai makan berdoa mulai
siswa: *nunduk*
piket: berdoa selesai. istirahat di tempat grak!!!
siswa: *bruk* trima kasiiiih



Kelar makan antri lagi buat naro peralatan makan. Baris lagi depan ruang makan buat masuk kelas. Enaknya kelas C itu deket sama ruang makan dan asrama jadi gak jauh lah kalo jalan :D. Nah selama pra jab kita dapet sekitar 13 mata kuliah yang setiap mata kuliahnya dimulai dari jam 8 pagi sampai 6.30 sore. Iyesss bosen banget. Tenang aja nanti bakalan ada post tentang tips dan trick bertahan dalam kelas pra jab ;)

Nah ada satu mata kuliah yang berkesan banget buat aku pribadi. Pelayanan Prima yang diampu oleh ibu Linda. Sehari sebelumnya beliau ngajar perkantoran modern, nah harusnya sih Pelayanan Prima ini diajar sama dosen lain, tapi berhubung satu dan lain hal beliau gak bisa dan digantikan oleh ibu Linda. Yang mana saya sungguh bersyukur sodara-sodara :")

Pengalaman diampu oleh bu Linda bener-bener ngebekas banget buat aku pribadi. Bisa dibilang ini salah satu momen terbaik selama di prajab. Another best moment nya adalah mengunjungi sekolah luar biasa lebak bulus.


We visited them, we wanted to know how they live with their disabilities. Some can't hear, some can't see, some have autism and or down syndrome. I have just realized when i visited them. How pure their souls are. How sincere they are. We live in a universe which teachs us that giving means virtue and strong and receiving means evil and weak. We want to be known as a strong person, not a weak one. We are taught that we need to have a big and kind heart, sincere when we give something to others, but we forget that we need to have a bigger and more sincere heart to accept other's helps.  But these kids opened my eyes and my heart that giving is not always virtue and receiving is not always bad thing.

I tried to walk on their shoes. What if i were them. I had disabilities. I couldnt hear. I couldnt see. And there were bunch of people who named theirselves as "normal" people wanted to respect and appreciate their "normal" lives by visiting me. Making them realized that they should be grateful of what they have had. I felt like i was a member of circus  who played the show and they watched and hey, people, just enjoyed the show!!!

What about them? Instead of being suspicious and skeptical, they were accepting us sincerely, without any judgement. We played, laughed, cried together. Jadi bertanya pada diri sendiri, ini yang normal sebenernya siapa? Dan betapa sombongnya orang-orang yang memiliki segala ini menamakan diri mereka normal dan yang tidak seperti mereka tidak normal.

Jadi bertanya pada diri sendiri. Gimana kalau sedang kesusahan dan ada orang yang dengan tulus ingin membantu datang ? Apa yang sering kita lakukan? Menolak bukan? for the sake of not wanting to be known as a weak one. Menolak karena tidak mau merepotkan orang lain.  If we have love for each other, do you consider it as "ngerepotin"? Helping and caring each other are the acts of love, i think.

Atau malah curiga, ini orang baik maunya apa? Penuh curiga. Baru ngeh betapa kotornya hati dan pikiran kita. Sedang mereka yang hidup penuh dengan keterbatasan malah menyambut kita dengan tangan dan hati terbuka. Tanpa curiga.

Malu.


Melihat bagaimana mereka menyambut kami dengan suka cita tanpa merasa dikecilkan bener-bener menunjukkan kalau hati mereka bersih. Emang segala yang datang dari hati pasti menyentuh hati juga. Gak heran lah mereka bisa menyentuh hati kami :")
keep smile :))))


Terakhir saya dan teman-teman sekelompok mengunjungi kelas tuna netra yang isinya hanya 2 orang. Aya dan ..maap saya lupa -_-"..mari kita sebut saja dia Udin. Mereka berdua berumur sekitar 6-7 th. Selain tuna netra mereka juga autis. Waktu kami masuk Aya sedang belajar huruf braille, nyoblos-nyoblos gitu sedang si Udin sama gurunya ngobrol-ngobrol. Awalnya semua berjalan lancar tapi tiba-tiba Aya tantrum, ngamuk gak jelas, cetakan braille dilempar, tusukannya dilempar, kursi dilempar dan teriak nangis mau pulang. Guru dan kami pun bingung, akhirnya Aya saya peluk dan saya pangku, dan seketika itu juga tenang. Well, ternyata gak sia-sia follow Alissa Wahid dan Urban Mama di twitter, jadi tau gimana ngadepin anak tantrum..heuheu
Jadiiii kalau ada yang tantrum mohon dipeluk eeaaaah *kode banget*

Saat itu hati saya miris sekali. Gadis sekecil ini sudah harus mengalami hal sedemikian berat dalam hidupnya. Berapa dari kita yang merasa takut, hampa, kosong ketika dalam kegelapan? Bahkan tidur pun harus ditemani cahaya terang benderang. Sedang Aya tidak bisa melihat ditambah lagi autis. Dan tambah miris lagi ketika ingat, kita yang mengaku normal dan dalam keseharian dengan mudahnya mengolok teman yang asyik sendiri dengan gadgednya, yang sangat menikmati waktu dengan dirinya sendiri "diih autis deh lo" yang mencandai temannya yang kelakuannya "sangat" menyenangkan, have fun, laugh together as a "cacat" one.

Pernah kepikiran gimana orang yang beneran autis dan yang beneran cacat menjalani kehidupan mereka? Pernah kepikiran apa yang dirasain dan kehidupan macam apa yang dijalani keluarga mereka?
We have no idea, right?
Then, stop using those words as a joke in our social life.

Sedih.

Kelar dari SLB kami balik ke kelas dan berbagi kesan pesan yang di dapet setelah dari sana. Pada intinya sih jadi lebih bersyukur atas apa yang kita punya. Bisa dibilang seberat apa pun masalah kita kalo dibandingin sama mereka, apalah artinya kan ya? Kita masih bisa melihat, mendengar, berbicara.
Tau Helen Keller kan. Beliau adalah seorang humanis, philanthropist dan seorang tuna rungu, tuna netra, tuna wicara. Beliau mendapat gelar sarjana dan menguasai 5 bahasa. Malu banget sama diri ini yang jangankan fasih bahasa Inggris, bahasa Indonesia aja suka belepotan -_-".
Ini quote dari beliau yang ngena banget buat aku, dan selalu kepake kalo lagi ngerasa down ato mikir kok hidup ini gini amat sih

 begitu banyak yang telah diberikan kepada saya, saya tak punya waktu untuk memikirkan apa yang tidak saya miliki

Trus lagi semakin nyadar kalo "tidak normal, cacat, dll" itu bukan padanan kata yang pas untuk mereka. Karena dibalik segala kekurangan fisik dan mental yang mereka miliki, mereka sama normalnya dengan kita. Mereka adalah orang-orang luar biasa karena dengan kekurangan yang mereka miliki mereka masih bisa menjalani hidup mereka dengan baik, tetap semangat, tidak putus asa dan malah tidak sedikit dari mereka yang berprestasi. Bow down for them :")




God is both all-powerful and morally perfect, he must have created the best possible world. God could not have created a world that wasn't the best - Leibniz

Read More

Monday, October 21, 2013

Free will

Pernahkah kamu memikirkan, kenapa kamu hidup sebagai kamu? Kenapa kamu harus menjalani kehidupan yang kamu alami dan jalani sekarang? Kenapa kamu tidak menjalani kehidupan seorang Miranda Kerr? Atau Cara Delevingne? Atau Adam Levine atau Justin Timberlake? Tapi kudu kamu!

Mulai kepikiran gak sekarang? 
Jadi gini.
Pernah dengar gak kalau hidup ini hanya sementara dan hanya sandiwara? 
Saya pernah. Dan itu tertulis di kitab suci agama yang saya anut. Ada beberapa ayat yang menuliskan bahwa dunia itu hanya panggung sandiwara, hanya senda gurau dan sementara.
And I believe that God is its script writer, casting manager, and also its director. We're all just His actors and actresses.

Saya yakin setiap yang diciptakan Tuhan pasti punya perannya masing-masing dalam kehidupan ini. Siapa jadi siapa melakukan apa. Siapa yang jadi aktor utama siapa jadi pemeran pendukung.
Dan jadi pemeran apa pun kita. Mainkanlah peran kita dengan baik. Masak iya udah capek-capek hidup di dunia gak ada sesuatu yang bisa kita lakukan untuk  menjadikan dunia ini lebih baik. Gak cuma lahir-sekolah-sekolah-sekolah-sekolah-kerja-nikah-bikin anak-punya anak-cari duit-bikin anak-cari duit-mati. Gitu aja siklusnya. Bosen gak sih? Setidaknya buatlah kehidupan kita yang sementara di dunia ini penuh makna. 

---

Pernah kepikiran gak? Sebenarnya kita ini punya kehendak bebas akan hidup kita atau semuanya sudah tertulis? Detail sampai per detik apa yang terjadi dalam hidup kita?
Saya jadi kepikiran jangan-jangan Tuhan punya teknologi maha canggih. Mengingat Dia adalah maha segala kan ya. Katakanlah semacam program excel yang maha canggih yang punya fungsi "if". Pada tau kan ya cara kerjanya gimana. rumus if ataupun multiple if
Fungsi Logika If
IF (Jika)
=IF(uci="pergi","ketemu jodoh",IF(uci="tidak pergi","ketemu jodohnya tahun depan"))

Fungsi If Dengan Dua Ekspresi
If(Or(
IF(AND(
=IF(OR(uci="sedekah",uci="dhuha"),10*rejeki uci)
=IF(AND(uci="tahajjud",uci="puasa"),10*hidup uci)

Misalnya tanggal 21 oktober 2013 hujan deras, uci rencananya mau pergi lari marathon.  Kalau uci pergi maka dia akan bertemu calon jodohnya di lari marathon kalau tidak dia akan bertemu jodohnya tahun depan.

Kalau uci istiqomah sedekah atau dhuha maka rejeki uci akan bertambah 10 kali lipat
Kalau uci istiqomah tahajjud dan puasa sunnah maka jalan hidup uci akan dilapangkan dimudahkan 10 kali lipat.

HA! HA!
Gitu gak sih? Amazing banget ya.
Kalau saya pikir sih, kita punya dua-duanya. Kehendak bebas dan juga suratan takdir yang tidak bisa diganggu gugat. Yang gak bisa diganggu gugat itu kayak kita itu pasti mati. Nah yang beginian dalam agama yang saya anut namanya qodho dan qodar.

---
Kepikiran lagi.  Apakah menjadi pemberontak itu salah? 
Gara-garanya baca halaman awal Infernonya Dan Brown yang ngutip Inferno nya Dante Alighieri di bukunya The Divine Comedy yang terdiri dari Inferno, Purgatorio, dan Paradiso. Inferno sendiri artinya neraka dalam bahasa Itali. Nah si Eyang uyut Dante ini bilang kalo Inferno itu “The darkest places in hell are reserved for those who maintain their neutrality in times of moral crisis"

So, for me being rebellious is not wrong at all. It doesn't mean I'm only breaking the rules. It means that i do not stop caring.  I do not choose to be neutral when something goes wrong in my environment. There's something i stand and fight for. Dan itu yang bikin hidup kita bermakna kan? Ada sesuatu yang kita perjuangkan.

Tragedi itu bukan ketika krisis moral terjadi, tapi ketika ia terjadi dan tidak ada orang yang peduli.
Di belahan dunia sini ada yang kelaparan, tidak tersentuh pendidikan, tapi di belahan dunia sana tidak peduli yang penting diri sendiri tidak mengalami. Keamanan diri sendiri dijunjung tinggi dan mengindahkan penderitaan orang lain.

Dan ya..menurut Eyang yut Dante, tempat tergelap di neraka itu ya buat orang-orang kayak mereka ketika terjadi sesuatu yang salah maka dia tidak melakukan apa-apa padahal dia punya kemampuan untuk itu.

Dan saya merasa beruntung bahwa di negeri tempat saya berdiam masih ada orang-orang yang berdiri dan kerja bakti untuk melakukan perjuangan melawan krisis yang terjadi di sini.

Ah udah ah bobok ah.


N.B: Don't be so serious. It's just random thoughts that pop up when you're suffering from insomnia at 2 am and need to get up at 3 am


Read More

Thursday, October 10, 2013

Pra Jabatan Golongan 3 Kemenkeu 2013: 24 Hari untuk Selamanya Chapter 1

First thing first, I never imagine I could be a civil servant. Second thing, never thought I would enjoy to be one. I kept thinking I am in the wrong place. But like Paulo Coelho said in Aleph: many times the "wrong" trains took  me to the right place. 
And that "wrong" train named prajab took me to be in Kelas C and meet 25 awesome people who, now, I consider as my family.


Aaarrgh bingung mau mulai darimana. Perasaannya masih campur aduk. Memori loncat ke sana ke mari rebutan melarikan diri.
Baiklah *tarik napas dalam-dalam keluarkan perlahan*
Mari mulai dari minggu pertama. Tidak. Mundur lagi seminggu sebelum prajab dimulai.

Entah sejak kapan mulai santer terdengar desas desus prajab gol 3 kemenkeu 2013 akan segera dilaksanakan. I didn't give a damn. Not interested, lebih tepatnya. Berminggu-minggu belajar dari pagi sampe malem...iiiuuuuuh so not me. I am FUN. and prajab doesnt sound fun at all.

But then, akhirnya surat pemanggilan peserta tiba. Prajab dimulai dari 16 September - 9 Oktober 2013 *still not interested*.

Nah berhubung kami diasramakan jadi kami diwajibkan untuk sudah ada di asrama sejak tanggal 15 September. Tepatnya di Wisma Duta Wiyata, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Berangkat ke sana bareng Dian. Pergi abis asar (dengan meninggalkan kamar kos yang rapi tiada tara yang mana merupakan keajaiban dunia) nyampe sana sebelum magrib dan dikabarin kalo sekamar sama anak-anak DJKN lainnya (mami dan puput) well, I smelled something went wrong. Kan diasramain. Satu kementerian pula. Masak boleh milih temen kamar. Weird. But then, I didn't care. Trus liat daftar kelas dan aku masuk kelas C. Yang jelas tiap kelas terdiri dari berbagai eselon 1 dong ya. Langsung mikir "diih..gak yakin bakal asik ni kelas..gak papa lah yang penting sekelas sama Vera, Puput, Lia, Resi" (and I admit I was wrong)

Kelar beres-beres kamar disuruh kumpul di aula buat dikasih pengarahan sama penyelenggara. Ngobrol ngalor ngidul eh ternyata peraturan yang ada di surat pemanggilan itu beda sama peraturan "sebenernya". Di surat gak ada disuruh pake sepatu hitam. Di peraturan "sebenarnya" WAJIB pake sepatu hitam. Lha kok kesannya seenaknya gitu kan. Akhirnya sempet gontok-gontokan dan suasana memanas gitu sodara-sodara. Kan kita gak terima yaa..masak iya kudu beli-beli lagi T.T. Sepatu item, kaos kaki (yeap heels+kaos kaki) Lha tapi akhirnya kami disuruh melengkapi yang kurang kesokan harinya setelah acara pembukaan. Itu satu. Dua, kita disuruh pindah kamar karena sesungguhnya sudah diatur sebelumnya. Laah trus kenapa resepsionisnya bolehin ajaa. Koordinasi antara penyelenggara sama wismanya gimanaa??? Meeeen stres banget meeeen. Mumet langsuuung meeen. kelar pengarahan langsung beberes dan pindah kamar. Aku sekamar sama Lina anak kelas B dan Marlina anak kelas D. Gimana gue harus bertahan selama 24 hari ke depan meeen. Pengen semua ini segera berakhir meeeen.

Tapi yah berusaha santai aja sik. Keesokan harinya kelar pembukaan kita ada waktu bebas yang mana dinamakan "belajar mandiri" langsung cus ke poin square cari sepatu item, kaos kaki, iket pinggang item. Selama belanja yang ada ngumpat aja dalem atik..makan atik makan atik deh. Gak sukaaaak mana tiap hari kudu pake baju item putih T.T ku tak bisa bebas berekspresi T.T

Naaah hari Selasa, 17 Sept 2013 mulai materi pertama. Mulai bareng-bareng sama anak kelas C. Kita ber 26 orang nih. Dan bow down buat panitia yang udah nyatuin kami ber 26 :)


Ada Alan - BKF, Gun - Pajak, Dimas - BKF, Mas Adi - DJPK, Mas Wisnu - Pajak, Aryo - Perben, Tomo - Sekjen, Lasdi - Pajak, Median - Pajak, Aya - Perben, Lia - DJKN, Gita - Pajak, Sagita - Pajak, Sheila - Sekjen, Mb Irma - Itjen, Evelyn - Sekjen, Neky - Pajak, Puput - DJKN, Kiki - Perben, Levi - BKF, Resi - DJKN, Dina - BKF, Vera - DJKN, Novia - Pajak, dan saya sendiri. Dan kami kelas C diketuai oleh ketua kelas kami tercinta Median :)

Malem sebelumnya. Pas setelah makan malam dan menunggu apel malam kita kumpul di kelas. Ngebahas apa coba..ngebahas yel-yel :D dan akhirnya saya mengusulkan pake jingle coca cola
Kami kelas C 
kelas paling ceria
Cantik ceweknya
Cakep Cowoknya
Tuk ikut prajab dan jadi PNS
Siapa yang ceria always pasti kita....

Akhirnya ketauan juga aslinya kalo anak ini sukanya nyanyi plus joged-joged gak jelas..sampe anak-anak DJKN tak mau mengakui kalo mereka mengenalku -_-"

Menurutku sih that night was our 1st best moment. Tentu ada momen-momen terbaik lainnya pastinya :). Tapi malam itu bener-bener mencairkan suasana..bener-bener pada gak tau malu. Pada joged cik kalakapiapia cik yang dikomendani oleh suhunya - mas Adi. Joged Agnes Monica. Dangdutan. Indiaan. Rusuh Parah lah pokoknya. Bener-bener pelepas stres banget :D

Bahkan sampe apel malem pun excitementnya masih ada. Gak tahan diem lama intinya. Pada pecicilan semua sih...mihihihi

Hari pertama dateng ke asrama itu hari minggu, hari kedua hari senin tapi rasanya kayak udah seminggu :))
Bahagia itu prajab ada di kelas C. Sejak malam itu prajab terasa berbeda. Sejak malam itu *not interested at all* hilang dari kamus saya. You guys made it bearable :')

Apa aja momen terbaik kami lainnya? Sampai jumpa di chapter selanjutnya :)))
*Ijin keluar
*hormat






Read More

My Blog List

Powered by Blogger.

© 2011 L'histoire de Ma Vie, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena